PEKANBARU – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) LPCRPM PDM Kota Pekanbaru di SMK Muhammadiyah Dua pada Sabtu (21/12/2024) pagi. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau Koordinator Bidang LPCRPM, Dr. Baidarus M.Ag., MM, Ketua LPCRPM PDM Pekanbaru, Drs. Eddy Marioza, pengurus LPCRPM PWM Riau, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kota Pekanbaru, serta pengurus masjid Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kota Pekanbaru.
Dalam sambutannya, Koordinator LPCR PDM Pekanbaru, Drs. Eddy Marioza, mengungkapkan apresiasinya terhadap semangat koordinasi yang tinggi dari pengurus LPCRPM yang baru. “Awalnya dari koordinasi yang sederhana, namun berkat semangat yang luar biasa terlaksanalah Rakorda ini,” ujar Eddy. Ia juga menyoroti keberagaman tingkat keaktifan cabang-cabang Muhammadiyah di Pekanbaru. Dari 16 PCM yang ada, beberapa cabang aktif berkegiatan, sementara yang lainnya cenderung pasif. Ia mengingatkan seluruh pengurus untuk menjaga semangat dakwah dengan mengutip Surah Ali Imran ayat 104 yang menyatakan pentingnya menjaga amanah perserikatan.
Eddy Marioza menegaskan bahwa setiap kegiatan Muhammadiyah harus mencerminkan nilai-nilai Islam, terutama dalam menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Ia jug
as sebagai khalifah. Baidarus juga menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Muhammadiyah di Kota Pekanbaru, yang telah berhasil mencapai 100% PCM di seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru dan memiliki jumlah ranting terbanyak se-provinsi Riau.
a mengingatkan pentingnya pengelolaan cabang dan ranting masjid agar lebih terorganisir dan berkembang. “Tanggung jawab kita adalah untuk agama Allah, mewakafkan waktu, pikiran, dan harta untuk Muhammadiyah,” kata Eddy. Rakorda kali ini juga bertujuan untuk menyusun program lima tahun ke depan, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan dakwah di setiap cabang.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Riau Koordinator LPCRPM, Dr. Baidarus MAg MM, menyampaikan bahwa Rakorda ini merupakan kelanjutan dari rakorwil yang telah dilaksanakan sebelumnya. Ia menegaskan bahwa menjadi anggota Muhammadiyah bukan hanya tentang aktif di organisasi, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dalam melaksanakan tug
Meskipun menurutnya ada beberapa kendala seperti keterbatasan pengurus untuk aktif dan masalah pendanaan di beberapa cabang dan masjid, Ia mengingatkan bahwa semangat untuk menjalankan dakwah dan pengabdian adalah hal yang paling utama. “Semangat kita yang akan mendatangkan dukungan, bukan uang,” tegas Baidarus. Ia juga menambahkan bahwa setiap cabang Muhammadiyah di Pekanbaru memiliki tantangan yang serupa, namun dengan semangat yang tinggi, segala permasalahan dapat diatasi.
Rakorda ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat koordinasi antar cabang, ranting dan masjid serta memastikan cabang ranting dan masjid Muhammadiyah di kota Pekanbaru bisa mengikuti CRM Award selanjutnya.